‘Kreatifitas’ Menjijikkan

‘Kreatifitas’ Darno dan teman-temannya ‘merekondisi’ daging bekas sampah restoran dan hotel seperti yang sempat ditayangkan televisi beberapa hari lalu, benar-benar membuat saya jijik sekaligus prihatin.

Saya gak bisa membayangkan, apa yang ada di benak Darno sewaktu memasak daging-daging bekas sampah yang sudah mengandung belatung itu sewaktu ‘direkondisi’ agar bisa kembali dimakan manusia.

Saya bersyukur aktivitas Darno mengolah daging bekas sampah di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta itu akhirnya digrebek polisi dan pemerintah terkait. Apapun alasan yang dikemukakan Darno, dia patut diganjar hukuman setimpal. Himpitan ekonomi bukan berarti menjadi alasan pembenaran untuk menghalalkan segala cara.

Kalau saja daging bekas sampah atau daging busuk itu diolah kembali untuk jadi makanan babi atau binatang lainnya, barangkali ceritanya akan lain. Bahkan mungkin, usaha seperti Darno itu pantas dipertimbangkan untuk didukung.

Tapi ini justru diolah untuk makanan manusia. Entah manusia seperti apa yang mau mengkonsumsi daging bekas sampah. Atau jangan-jangan hanya orang yang ‘korslet’ syaraf otaknya yang mau mengkonsumsi daging hasil olahan Darno itu.

Di sisi lain, terungkapnya kasus Darno membuat saya juga khawatir. Sebab jangan-jangan masih ada ‘Darno-Darno’ lain di sekitar kita.

Tiba-tiba perut saya jadi mual membayangkan daging ‘rekondisi’ dari bekas ‘kunyahan’ orang yang dibuang ke tempat sampah dan mulai berbelatung itu tiba-tiba sudah ada di piring saya. ***

Posted on Senin, September 15, 2008, in Sorot. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar